Thursday, November 17, 2016

Travelog ke Danau Toba, Medan. ( Bahagian 1 )






Okey kita berjumpa lagi di dalam post terbaru iaitu Travelog ke Danau Toba. Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulcano yang terbaik di Indonesia . Dengan luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi, Danau Toba nampak seperti sebuah lautan yang berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Selain disebut sebagai danau terluas di Asia Tenggara, danau yang memiliki kedalaman 450 meter ini juga menjadi danau terdalam di dunia. Nak tahu macam mana rupanya dan apa yang menarik sepanjang travelog kali ini bolehlah tengok gambar di bawah yang sempat dirakam.




Di tengah Danau Toba, terdapat sebuah pulau yang bernama Pulau Samosir. Pulau Samosir memiliki dua danau kecil yaitu Danau Aek Natonang dan Danau Sidihoni. Pulau Samosir yang memiliki luas hampir sama dengan luas negara  Singapura ini bukanlah pulau kosong, pulau ini menjadi tempat tinggal suku Batak Samosir. Suku Batak yang tinggal d Pulau Samosir masih memegang teguh kepercayaan nenek moyang mereka. Mereka juga masih menjalankan berbagai ritual yang biasa dilakukan nenek moyang dahulu


Okey nak tahu kat mana nie ?  Ketika ini saya berada di hotel Patra Jasa , Parapat iaitu hotel yang paling dekat dengan Pulau Samosir.  Kat belakang tu adalah danau toba . 



Antara rakan seperjuangan yang sama-sama menjelajah ke Danau Toba
 iaitu En.Sofian dan En.Saipul. Berposing dulu sebelum bergerak ke destinasi seterusnya.


Untuk ke danau Toba kita boleh pergi dengan menaiki kenderaan ke Kota Parapat, Simalungun. Perjalanan ke sini memakan masa lebih kurang 6 jam .


Berposing dulu di tepian Danau Toba , Sumatera




okey , feri pun sudah tiba... jom ikut kami menaiki feri ke Pelabuhan Ajibata, Tuktuk Samosir.


waaa..padatnya feri kali nie ..semua nak ke Pulau Samosir .segala macam kenderaan ada. Nie adalah pemandangan biasa di waktu pagi .




Semasa dalam perjalanan ke Pulai Samosir di dalam feri tersebut , kami sungguh terkejut kerana kelihatan ramai anak-anak bangsa Batak menunggu di tepi feri tersebut dan menunggu pelancong-pelancong membaling duit siling ke arah mereka.. Apabila siling di baling ke dalam air mereka menyelam dan mengambil duit tersebut. Memang anak-anak Batak diperingkat ini sudah pandai berenang dan menyelam.


Sebelum sampai ke daratan kami berposing dulu dengan " Pak Supir  En.salamon "



okey sekarang kita sudah sampai ke pulau Samosir. Ini adalah pekan kecil yang terdapat di sini .



ini adalah antara peninggalan orang - orang batak suatu masa dahulu




Berposing kejap



Ini adalah rumah tradisonal orang - orang Batak di Pulau Samosir 



Boneka Sigale-gale di atas menjadi salah satu tarikan yang terdapat di sini . Boneka kayu setinggi 1,5 meter lengkap dengan pakaian adat Batak ini dapat menari  bersama pelancong-pelancong Pertunjukan tari Sigale-gale ini dapat Anda saksikan di beberapa tempat pelancongan yang lain di danau Toba seperti Museum Huta Bolon dan beberapa museum lainnya.

 Sigale-gale harus disimpan di dalam peti mati. Boneka ini sangat dikeramatkan karena sejarahnya yang panjang. Berawal dari anak kesayangan seorang raja Batak pada zaman dahulu yang gugur saat berperang. Raja menjadi sedih dan sakit-sakitan.
Sampai kemudian tabib dan orang pintar memutuskan untuk membuat sebuah boneka kayu seukuran manusia dan wajahnya dibuat mirip dengan anak raja. Menurut cerita mereka , arwah anak raja masuk ke boneka sehingga Sigale-gale bisa bergerak dan menari tanpa bantuan seorang dalang.



Destinasi seterusnya adalah kami singgah ke kampung di Ambrita. Di sini terdapatnya " Huta Siallagan " . Huta ertinya  adalah kampung dan Siallagan adalah nama dari sebuah perkampungan sekaligus asal mula dari warga Siallagan. Kampung ini adalah dulunya berbentuk kerajaan yang dipimpin Raja Siallagan, terlihat adanya sebuah benteng batu yang mengelilingi kampung ini. 




Di dalam kampung ini terdapat beberapa rumah-rumah yang di bina secara tradisional . Bumbungnya ada unsur-unsur rumah minangkabau sedikit.





kami diceritakan bahawa lambang orang-orang batak ini adalah " cicak " kerana sifat cicak yang suka bertapak di mana-mana jua dan orang batak biasanya mempunyai ramai anak untuk menolong keluarga mereka.



Di atas adalah Batu Persidangan yang berbentuk seperti meja ini dahulunya digunakan untuk membicarakan  tahanan/ pesalah  yang melakukan pelbagai kesalahan.Kalau sekarang dipanggil  " mahkamah "



tempat tahanan pesalah



Jika ada seorang pencuri atau penjahat yang tertangkap maka sebelum di bicarakan ia akan dipenjara terlebih dahulu dengan cara dipasung hingga 1 bulan lamanya. kemudian setelah itu, orang yang dituduh itu akan dibicarakan dihadapan Raja serta permasurinya, Tetua adat, tetangga dan undangan, serta datuk atau seorang dukun yang pakar akan ilmu kebathinan pada masa tersebut. Setelah dibicarakan orang yang bersalah akan menjalani hukuman.



Di atas adalah Batu Persidangan. Batu yang berbentuk seperti meja ini dahulu digunakan untuk melaksanakan hukuman terhadap  tahanan yang melakukan kesalahan. Orang-orang yang terbukti melakukan kejahatan seperti membunuh, mencuri dan memerkosa akan dihukum pancung di meja ini mengikut kalendar batak.




Di sini boneka-boneka di atas sudah menjadi sebahagian daripada hasil seni orang-orang Batak yang masih wujud sehingga ke hari ini. oklah ...setakat ini dulu pengalaman yang dapat saya kongsikan bersama anda.Kata orang kalau kita nak tahu budaya dan adat sesuatu kaum kita perlu meneroka dan mengembara ke tempat mereka. Moga pengalaman ini menjadi panduan kepada mereka yang berhasrat untuk ke Danau Toba.

Jumpa lagi di post yang lain pulak..nantikan ...